Cara meningkatkan penghasilan Adsense dengan internal linking merupakan strategi penting untuk website. Dengan memahami dan menerapkan teknik internal linking yang tepat, website Anda dapat lebih mudah ditemukan oleh pengunjung, meningkatkan pengalaman pengguna, dan pada akhirnya, meningkatkan penghasilan dari iklan Adsense.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai konsep internal linking, strategi penerapannya untuk Adsense, pembangunan struktur navigasi yang efektif, pemilihan konten yang tepat, optimasi anchor text dan link attributes, serta analisis dan pengukuran hasil untuk memaksimalkan potensi penghasilan iklan Adsense Anda. Langkah-langkah praktis dan contoh konkret akan diberikan untuk memudahkan pemahaman dan implementasi.
Memahami Konsep Internal Linking
Internal linking merupakan teknik optimasi website yang efektif untuk meningkatkan peringkat dan pengalaman pengguna. Dengan menghubungkan halaman-halaman di dalam website, mesin pencari dapat lebih mudah memahami struktur dan hirarki informasi, serta pengguna dapat dengan mudah menavigasi website. Hal ini berdampak positif terhadap peringkat website di hasil pencarian dan kepuasan pengunjung.
Pengertian dan Fungsi Internal Linking
Internal linking adalah praktik menghubungkan satu halaman website dengan halaman lain di dalam website yang sama. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan navigasi website, membantu mesin pencari memahami struktur situs, dan mendorong pengguna untuk menjelajahi konten terkait. Dengan menghubungkan halaman-halaman yang relevan, website menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami, baik oleh mesin pencari maupun pengguna.
Contoh Internal Linking
Misalnya, sebuah website menjual produk elektronik. Halaman produk “Televisi LED 4K” dapat memiliki link internal ke halaman “Panduan Pemilihan Televisi” atau “Promosi Televisi Terbaru”. Hal ini membantu pengguna menemukan informasi terkait dengan produk yang dicari dan meningkatkan pengalaman menjelajah. Selain itu, link internal juga dapat mengarahkan pengguna ke halaman “Tentang Kami” untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan kredibilitas website.
Perbandingan Internal Linking dan External Linking
Aspek | Internal Linking | External Linking |
---|---|---|
Definisi | Menghubungkan halaman di dalam website yang sama | Menghubungkan halaman website ke halaman website lain |
Tujuan | Memudahkan navigasi, meningkatkan , dan memandu pengguna | Mendapatkan kredibilitas, mengarahkan pengguna ke sumber daya lain |
Dampak pada | Memperkuat sinyal otoritas pada halaman tertentu | Membantu membangun backlink dan kredibilitas |
Keuntungan | Meningkatkan pengalaman pengguna, meratakan distribusi link, mengurangi bounce rate | Membangun reputasi, meningkatkan traffic |
Kerugian | Jika tidak terencana dengan baik, bisa mengganggu struktur situs | Tergantung pada kualitas situs yang dihubungkan, bisa berdampak buruk |
Pengaruh Internal Linking pada User Experience
Internal linking yang baik secara langsung berdampak pada pengalaman pengguna. Struktur navigasi yang jelas, memudahkan pengguna untuk menemukan informasi yang dicari. Dengan demikian, pengguna lebih mungkin untuk berlama-lama di website dan melakukan konversi (misalnya, pembelian). Hal ini menunjukkan bahwa internal linking bukan hanya tentang , tetapi juga pengalaman pengguna yang baik.
Memilih Anchor Text yang Efektif
Anchor text adalah teks yang terlihat dan diklik pada link internal. Anchor text yang efektif harus deskriptif dan relevan dengan halaman yang dituju. Hindari penggunaan anchor text yang terlalu umum atau tidak relevan. Misalnya, daripada menggunakan “Klik di sini”, gunakan “Panduan Pembelian Televisi”. Dengan demikian, pengguna akan tahu dengan tepat apa yang akan mereka temukan di halaman yang dituju.
Strategi Internal Linking untuk Adsense
Internal linking merupakan teknik penting dalam optimasi website untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan performa pencarian organik. Penerapannya yang tepat dapat berdampak signifikan pada penghasilan Adsense dengan cara meningkatkan keterlibatan pengunjung dan mendorong mereka untuk menjelajahi lebih dalam website Anda. Dengan mengarahkan pengunjung ke konten terkait melalui internal link, Anda dapat menjaga mereka tetap berada di website lebih lama, meningkatkan peluang mereka untuk melihat iklan Adsense.
Perancangan Strategi Internal Linking yang Tepat Sasaran, Cara meningkatkan penghasilan adsense dengan internal linking
Strategi internal linking yang efektif harus dirancang dengan pertimbangan menyeluruh. Penting untuk mengidentifikasi konten yang saling terkait dan relevan. Tujuannya adalah untuk menciptakan jalur navigasi yang mudah dipahami oleh pengunjung, sekaligus meningkatkan peluang mereka untuk menemukan konten yang relevan dengan minat mereka.
- Analisis Struktur Website: Pemahaman mendalam tentang struktur website sangat penting. Identifikasi bagian-bagian yang saling terkait dan cari peluang untuk menghubungkan konten-konten tersebut.
- Prioritaskan Konten Berkualitas: Internal linking harus mengarahkan pengunjung ke konten berkualitas tinggi yang relevan dengan topik pencarian. Hindari menghubungkan konten yang tidak relevan atau berkualitas rendah.
- Penggunaan Anchor Text yang Relevan: Pilih anchor text yang deskriptif dan relevan dengan halaman tujuan. Hal ini membantu mesin pencari memahami konteks dari link tersebut.
Contoh Kasus Website yang Sukses
Banyak website yang telah berhasil meningkatkan penghasilan Adsense melalui penerapan internal linking yang baik. Salah satu contohnya adalah website yang fokus pada tutorial . Mereka membangun internal link yang menghubungkan tutorial pemula dengan tutorial lanjutan, sehingga pengunjung dapat mempelajari topik secara menyeluruh.
Panduan Langkah demi Langkah Penerapan Internal Linking
- Pemetaan Konten: Buatlah peta atau diagram yang menunjukkan hubungan antar halaman website. Hal ini akan membantu dalam merencanakan internal link.
- Identifikasi Konten Relevan: Cari konten yang saling terkait dan memiliki topik yang serupa. Misalnya, jika Anda memiliki artikel tentang “cara meningkatkan ,” Anda dapat menghubungkannya dengan artikel tentang “teknik research.”
- Implementasi Internal Link: Pastikan link terpasang dengan benar dan menggunakan anchor text yang relevan. Jangan ragu untuk menguji dan menyesuaikan strategi ini.
- Pengukuran dan Analisis: Pantau performa internal link. Perhatikan berapa banyak pengunjung yang mengunjungi halaman terkait melalui link internal. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi internal linking di masa mendatang.
Jenis Konten yang Cocok untuk Internal Linking
Internal linking dapat diterapkan pada berbagai jenis konten, termasuk posting blog, halaman produk, halaman layanan, dan halaman tentang kami. Kunci keberhasilannya adalah memastikan konten yang terhubung saling terkait dan relevan.
- Artikel Blog: Hubungkan artikel blog terkait untuk memberikan informasi lebih lengkap.
- Halaman Produk: Hubungkan halaman produk terkait untuk meningkatkan penjualan.
- Halaman Layanan: Hubungkan halaman layanan terkait untuk menjelaskan lebih rinci setiap layanan.
- Halaman Tentang Kami: Hubungkan halaman terkait untuk memberikan informasi tambahan.
Korelasi Antara Jumlah Internal Link dan Tingkat CTR Iklan Adsense
Meskipun tidak ada rumus pasti, korelasi positif antara jumlah internal link yang relevan dan tingkat CTR iklan Adsense dapat diamati. Semakin banyak internal link yang menghubungkan konten yang relevan, semakin besar kemungkinan pengunjung untuk melihat iklan.
Jumlah Internal Link | Perkiraan Tingkat CTR Iklan Adsense |
---|---|
Rendah (1-5 link per halaman) | Rendah |
Sedang (6-15 link per halaman) | Sedang |
Tinggi (16+ link per halaman) | Tinggi (jika link relevan dan berkualitas) |
Catatan: Tingkat CTR dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya jumlah internal link. Kualitas konten, relevansi link, dan pengalaman pengguna juga berperan penting.
Membangun Struktur Navigasi yang Efektif

Source: jagoanhosting.com
Struktur navigasi website yang baik sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memaksimalkan potensi pendapatan Adsense. Penggunaan internal linking yang efektif dalam struktur navigasi ini dapat meningkatkan waktu kunjungan pengguna, mendorong eksplorasi konten lebih lanjut, dan pada akhirnya, meningkatkan performa iklan Adsense.
Contoh Struktur Navigasi Website
Struktur navigasi yang baik dirancang untuk memudahkan pengunjung menemukan informasi yang mereka cari. Berikut contoh struktur navigasi website untuk blog travel:
- Beranda (Halaman Utama)
- Destinasi
- Asia
- Indonesia
- Bali
- Jawa
- Thailand
- Eropa
- Amerika
- Tips & Trik
- Perencanaan Perjalanan
- Tips Menghemat Biaya
- Tips Memilih Hotel
- Artikel Terbaru
- Tentang Kami
Pentingnya Hirarki dalam Struktur Navigasi
Hirarki dalam struktur navigasi memungkinkan pengunjung untuk menavigasi website dengan mudah dan cepat. Struktur yang terorganisir dengan baik, menggunakan subkategori dan sub-subkategori, memudahkan pengguna menemukan konten yang relevan dengan cepat. Hal ini meningkatkan kepuasan pengguna dan mendorong mereka untuk berinteraksi lebih lanjut dengan website, yang pada akhirnya dapat meningkatkan performa Adsense.
Mengoptimalkan Struktur Navigasi untuk Adsense
Penggunaan internal linking yang strategis dalam struktur navigasi dapat meningkatkan waktu kunjungan pengguna. Dengan menghubungkan halaman-halaman terkait, pengguna akan lebih mudah menjelajahi konten yang berhubungan. Ini akan meningkatkan keterlibatan pengguna dengan website, dan pada akhirnya, meningkatkan peluang iklan Adsense ditampilkan dan diklik. Hal ini juga berpotensi meningkatkan kualitas pengunjung.
Diagram Alur Navigasi Efektif
Berikut diagram sederhana yang menggambarkan alur navigasi yang efektif dengan internal linking:
Halaman Awal | Halaman Terkait | Halaman Berikutnya |
---|---|---|
Beranda | Destinasi | Artikel tentang destinasi tertentu |
Artikel Wisata | Tips & Trik | Artikel tentang tips perjalanan |
Langkah-langkah Merancang Struktur Navigasi User-Friendly
Berikut langkah-langkah dalam merancang struktur navigasi yang user-friendly untuk Adsense:
- Identifikasi kebutuhan pengguna. Pahami apa yang dicari oleh pengunjung website.
- Tentukan struktur konten yang logis. Susun topik dan secara sistematis.
- Buat struktur navigasi yang mudah dinavigasi. Gunakan label yang jelas dan deskriptif.
- Gunakan internal linking secara strategis. Hubungkan halaman-halaman terkait untuk meningkatkan navigasi.
- Uji dan evaluasi struktur navigasi secara berkala. Periksa dan sesuaikan berdasarkan umpan balik pengguna.
Memilih Konten yang Tepat untuk Internal Linking

Source: hspnn.com
Memilih konten yang tepat untuk dihubungkan melalui internal linking sangat krusial dalam meningkatkan performa situs web dan pendapatan Adsense. Konten yang relevan dan berkualitas tinggi bukan hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga mendorong mereka untuk berinteraksi lebih lama dengan situs Anda, yang pada akhirnya berdampak pada potensi klik iklan.
Contoh Konten Relevan untuk Internal Linking
Berikut beberapa contoh konten yang dapat dihubungkan dengan internal linking, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik situs Anda. Perhatikan relevansi topik dan kualitas konten yang akan dihubungkan.
- Artikel panduan lengkap mengenai suatu topik, yang kemudian dihubungkan dengan artikel pendukung yang lebih spesifik. Misalnya, artikel “Cara Memilih Laptop” dapat dihubungkan dengan artikel “Tips Membeli Laptop Budget-Friendly” atau “Memilih Spesifikasi Laptop untuk Editing Video.”
- Posting blog yang membahas tren terkini dihubungkan dengan artikel yang membahas informasi mendalam atau kasus studi terkait tren tersebut. Misalnya, artikel tentang “Tren Investasi Crypto 2024” dapat dihubungkan dengan “Analisis Kasus Kegagalan Investasi Crypto.”
- Konten tutorial langkah demi langkah dihubungkan dengan konten terkait yang memberikan informasi lebih lanjut atau solusi atas permasalahan yang muncul. Contohnya, tutorial “Cara Membuat Desain Website Sederhana” dapat dihubungkan dengan “Mengatasi Kesalahan Umum dalam Desain Website.”
- Konten berita atau informasi terkini dihubungkan dengan artikel yang memberikan konteks sejarah atau analisis mendalam terkait topik tersebut. Misalnya, artikel tentang “Penelitian Terbaru Mengenai Kecerdasan Buatan” dapat dihubungkan dengan artikel “Sejarah Perkembangan Kecerdasan Buatan.”
Identifikasi Konten dengan Potensi Klik Iklan Adsense
Pertimbangkan konten yang memiliki potensi besar untuk menghasilkan klik pada iklan Adsense. Konten yang informatif, menarik, dan relevan dengan minat audiens Anda lebih berpeluang menghasilkan klik iklan. Perhatikan kata kunci yang populer dan sering dicari oleh pengguna.
- Konten yang membahas topik yang sedang trending atau memiliki permintaan tinggi.
- Konten yang memberikan solusi atas masalah atau pertanyaan yang sering ditanyakan oleh audiens.
- Konten yang menawarkan nilai tambah bagi pembaca, seperti tips, trik, atau panduan praktis.
Kategori Konten yang Dapat Dihubungkan
Berikut beberapa kategori konten yang dapat dihubungkan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan penghasilan:
Kategori | Contoh |
---|---|
Perawatan Kesehatan | Manfaat Buah dan Sayuran, Cara Mengatasi Stres, Penyakit Menular |
Teknologi | Review Gadget Terbaru, Cara Menggunakan Software, Tutorial Pemrograman |
Bisnis | Strategi Pemasaran Digital, Tips Memulai Bisnis Online, Analisis Pasar |
Template Konten yang Terhubung dengan Internal Linking
Berikut contoh template yang dapat digunakan untuk membuat konten yang terhubung dengan internal linking. Template ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya penulisan Anda.
“Dalam artikel ini, kita akan membahas [Topik Utama]. Untuk memahami lebih dalam, silakan baca juga artikel terkait [Artikel 1] dan [Artikel 2] yang membahas [1] dan [2]. Artikel-artikel tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai topik ini.”
Konten Berkualitas Tinggi dan Relevansi Internal Linking
Konten berkualitas tinggi dengan informasi akurat dan detail yang komprehensif sangat penting untuk meningkatkan relevansi dan dampak internal linking. Konten yang informatif dan mendalam akan mendorong pembaca untuk berlama-lama di situs Anda dan berpotensi mengklik iklan Adsense.
Mengoptimalkan Anchor Text dan Link Attributes
Anchor text dan atribut link berperan krusial dalam internal linking yang efektif. Penggunaan anchor text yang tepat dan atribut link yang relevan dapat meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan , dan pada akhirnya, mendorong peningkatan penghasilan iklan Adsense. Pemilihan kata kunci yang tepat dan penggunaan atribut yang benar akan meningkatkan klik-through rate (CTR) pada iklan yang terhubung dengan konten.
Contoh Anchor Text Efektif
Anchor text yang efektif tidak hanya menghubungkan ke halaman yang relevan, tetapi juga menarik perhatian pembaca. Anchor text yang deskriptif dan relevan dengan konten target akan meningkatkan CTR dan pengalaman pengguna. Hindari anchor text yang terlalu umum atau tidak berkaitan dengan konten.
- Alih-alih: “Klik di sini”, gunakan: “Pelajari Lebih Lanjut tentang ”
- Alih-alih: “Artikel Lainnya”, gunakan: “Panduan Lengkap Mengenai Strategi Pemasaran Digital”
- Alih-alih: “Halaman Selanjutnya”, gunakan: “Cara Meningkatkan Penghasilan Adsense dengan Internal Linking”
Pentingnya Anchor Text Deskriptif
Anchor text yang deskriptif dan relevan memberikan konteks yang jelas kepada pembaca tentang halaman yang dituju. Ini membantu mesin pencari memahami isi halaman target dan meningkatkan peringkatnya. Hal ini juga meningkatkan pemahaman pembaca dan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Contoh Penggunaan Anchor Text dan Dampaknya terhadap CTR
Anchor Text | Deskripsi Konten Target | Perkiraan Dampak CTR |
---|---|---|
“Cara Meningkatkan Penghasilan Adsense” | Artikel yang membahas tips dan trik untuk meningkatkan penghasilan Adsense. | Tinggi (karena relevan dan spesifik) |
“Strategi Pemasaran Digital” | Artikel yang membahas secara umum tentang strategi pemasaran digital. | Sedang (karena tidak spesifik) |
“Klik di sini” | Artikel tentang apa pun. | Rendah (karena tidak deskriptif dan kurang menarik) |
Penggunaan Atribut rel=”noopener” dan rel=”nofollow”
Atribut rel="noopener"
pada internal link membantu mencegah akses ke jendela browser baru dari halaman target yang tidak diinginkan. Sementara itu, atribut rel="nofollow"
mengindikasikan kepada mesin pencari bahwa tautan tersebut tidak perlu diikutsertakan dalam perhitungan peringkat . Penggunaan kedua atribut ini penting untuk menjaga keamanan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna.
Membuat Anchor Text yang Menarik dan Friendly
Anchor text yang menarik dan friendly harus relevan, spesifik, dan mudah dipahami oleh pembaca. Gunakan kata kunci yang relevan dengan konten target tanpa berlebihan. Kombinasikan kata kunci dengan frasa yang lebih natural dan menarik perhatian.
- Hindari anchor text yang terlalu umum atau tidak relevan.
- Fokus pada kata kunci yang spesifik dan relevan dengan topik.
- Buat anchor text yang menarik perhatian pembaca dengan menggunakan frasa yang informatif dan menggugah rasa ingin tahu.
Menganalisis dan Mengukur Hasil: Cara Meningkatkan Penghasilan Adsense Dengan Internal Linking

Source: auroraxa.com
Langkah krusial untuk mengoptimalkan internal linking dan meningkatkan penghasilan Adsense adalah dengan menganalisis dan mengukur dampak strategi yang diterapkan. Analisis ini memungkinkan pengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan penyesuaian strategi untuk mencapai hasil maksimal.
Contoh Laporan Performa Internal Linking
Laporan performa internal linking dapat berupa tabel yang menunjukkan perbandingan antara periode sebelum dan sesudah implementasi strategi internal linking. Tabel ini dapat mencakup data mengenai jumlah klik, CTR iklan, dan penghasilan Adsense.
Periode | Jumlah Klik Internal Link | CTR Iklan | Penghasilan Adsense |
---|---|---|---|
Sebelum Implementasi | 10.000 | 2% | Rp 100.000 |
Sesudah Implementasi | 12.000 | 2,5% | Rp 120.000 |
Perubahan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam performa internal linking. Perbandingan data ini penting untuk mengukur efektivitas strategi.
Analisis Data untuk Identifikasi Area Peningkatan
Setelah mengumpulkan data, lakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan performa. Misalnya, apakah peningkatan jumlah klik internal link berasal dari konten tertentu atau dari perubahan struktur navigasi.
- Bandingkan kinerja halaman yang memiliki internal link dengan yang tidak.
- Perhatikan jenis anchor text yang digunakan dan dampaknya terhadap CTR.
- Evaluasi frekuensi dan relevansi internal link dalam konteks keseluruhan website.
Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Metrik untuk Mengukur Efektivitas Internal Linking terhadap CTR
Metrik penting untuk mengukur efektivitas internal linking dalam meningkatkan CTR iklan meliputi rasio klik-terhadap-tampilan (CTR) pada iklan, jumlah klik pada internal link, dan waktu yang dihabiskan pengguna di halaman yang terkait.
- CTR Iklan: Perbandingan antara jumlah klik pada iklan dengan jumlah tampilan iklan. Semakin tinggi, semakin efektif internal linking dalam menarik perhatian pembaca.
- Klik Internal Link: Jumlah klik pada internal link yang terhubung ke halaman lain. Ini menunjukkan seberapa efektif internal link dalam mengarahkan pengunjung ke konten terkait.
- Waktu di Halaman: Waktu rata-rata pengunjung menghabiskan waktu di halaman setelah mengklik internal link. Semakin lama, semakin menunjukkan bahwa konten yang terkait relevan dan menarik bagi pengunjung.
Perhatikan tren dan pola yang muncul dari metrik-metrik ini untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
Penggunaan Alat Analisis Website
Alat analisis website seperti Google Analytics menyediakan data yang komprehensif untuk melacak performa internal linking. Data ini dapat digunakan untuk menganalisis tren, pola, dan perilaku pengunjung terkait dengan internal link.
- Lacak sumber rujukan: Identifikasi halaman mana yang paling banyak merujuk pengunjung ke halaman lain melalui internal link.
- Analisis perilaku pengguna: Pelajari pola navigasi pengunjung setelah mengklik internal link untuk memahami seberapa efektif internal link dalam mempertahankan pengunjung di website.
- Segmentasi data: Gunakan segmentasi data untuk membandingkan kinerja internal link pada berbagai segmen pengunjung atau kategori konten.
Strategi Peningkatan Berdasarkan Analisis
Setelah menganalisis data, rumuskan strategi untuk meningkatkan internal linking. Ini mungkin termasuk penambahan internal link baru, pengoptimalan anchor text, atau penyesuaian struktur navigasi.
- Identifikasi konten yang kurang mendapatkan klik: Tentukan konten mana yang perlu ditingkatkan dengan menambahkan lebih banyak internal link atau dengan mengoptimalkan anchor text.
- Perbaiki struktur navigasi: Pastikan struktur navigasi website mudah dipahami dan diakses oleh pengunjung, sehingga internal link dapat berfungsi lebih efektif dalam mengarahkan mereka ke konten yang relevan.
- Optimalkan anchor text: Pastikan anchor text yang digunakan deskriptif, relevan, dan menarik perhatian untuk meningkatkan CTR.
Ringkasan Terakhir

Source: rumahweb.com
Kesimpulannya, mengoptimalkan internal linking adalah kunci untuk meningkatkan performa website dan penghasilan Adsense. Dengan memahami strategi dan penerapan yang tepat, website Anda akan lebih mudah diakses, meningkatkan pengalaman pengguna, dan pada akhirnya menghasilkan peningkatan penghasilan iklan yang signifikan. Lakukan analisis terus menerus dan sesuaikan strategi Anda berdasarkan data yang dikumpulkan untuk mencapai hasil yang optimal.
Sudut Pertanyaan Umum (FAQ)
Bagaimana cara memilih anchor text yang efektif untuk internal linking?
Pilihlah anchor text yang deskriptif, relevan dengan halaman yang dituju, dan menarik perhatian pembaca. Hindari penggunaan anchor text yang spammy atau tidak relevan.
Apa perbedaan utama antara internal linking dan external linking?
Internal linking menghubungkan halaman-halaman di dalam satu website, sedangkan external linking menghubungkan ke website lain. Internal linking berfokus pada pengalaman pengguna dan website sendiri, sedangkan external linking berfokus pada jangkauan dan otoritas.
Apakah ada alat khusus untuk melacak performa internal linking?
Banyak alat analisis website yang dapat digunakan untuk melacak performa internal linking, seperti Google Analytics, Ahrefs, dan SEMrush. Alat-alat ini menyediakan data mengenai CTR, lalu lintas, dan konversi yang dapat dianalisis untuk mengoptimalkan strategi internal linking.